Bogor, Banyumas.News –Perdana Menteri Singapura yang segera pensiun, Lee Hsien Loong menyebut hubungan negaranya dengan Indonesia akan semakin kuat dalam beberapa tahun mendatang, di bawah kepemimpinan pemerintah baru.
Lee pada Senin (29/4/2024) mengunjungi Istana Bogor untuk gelaran Indonesia-Singapore Leaders Retreat 2024 dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ini juga menandai pertemuan terakhir kedua pemimpin sebelum turun jabatan tahun ini.
Menurut Lee, pemimpin kedua negara telah mengadakan “pertemuan delapan mata”, diikuti pemimpin saat ini dan penggantinya masing-masing, Lawrence Wong dan Prabowo Subianto. Dalam konferensi pers setelah pertemuan, Lee membeberkan kemajuan hubungan Singapura-Indonesia di bawah kepemimpinan dirinya dan Jokowi. Nilai investasi telah melonjak, dan kedua tetangga yang dekat berhasil menyelesaikan beberapa masalah yang berlarut-larut, termasuk tentang pengendalian ruang udara di Kepulauan Riau dan Natuna.
“Dari kepemimpinan saat ini ke yang berikutnya, kami berkomitmen untuk melihat ke depan untuk membangun di atas dasar yang kuat dan memperluas kerja sama. Saya senang Presiden Jokowi dan saya menyerahkan hubungan bilateral dalam keadaan baik kepada pengganti kami,” kata Lee kepada wartawan.
“Saya yakin Pak Prabowo dan DPM (Wakil Perdana Menteri) Lawrence akan terus membawa hubungan ini ke arah lebih tinggi. Semoga hubungan Singapura-Indonesia terus berkembang jauh ke depan, atau seperti yang Anda katakan, maju jaya,” kata Lee.
Lee, yang telah menjadi perdana menteri Singapura sejak 2004, akan turun jabatan pada 15 Mei. Wakil Perdana Menteri Lawrence akan mengambil alih kepemimpinan. Sementara Jokowi pada 20 Oktober akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Prabowo Subianto, yang terpilih dalam Pilpres 2024.
Sementara itu, Jokowi mengatakan ingin melihat implementasi penuh dari kerja sama kedua negara. Di bidang ekonomi, Jokowi menawarkan peluang investasi, antara lain di industri manufaktur tekstil di kawasan industri Kendal dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Saya mengapresiasi antusiasme dari 29 perusahaan Singapura untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara. Saya juga berharap (dukungan Singapura) untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya di ibu kota baru kita,” kata Jokowi.
Singapura telah menjadi penyumbang tertinggi penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Sepanjang tahun lalu, Indonesia mendapatkan investasi senilai US$ 15,4 miliar dari Singapura. Pada kuartal pertama 2024, Singapura telah membukukan investasi senilai US$ 4,2 miliar di Indonesia.