Jakarta, Banyumas.News –Dalam waktu satu minggu sejak penarikan produk suplemen kesehatan Jepang dari Kobayashi Pharmaceutical Co dimulai, lima orang telah meninggal dunia dan lebih dari 100 orang dirawat di rumah sakit sakit.
Pejabat perusahaan melaporkan, 114 orang telah dirawat di rumah sakit setelah mengonsumsi produk suplemen tersebut, termasuk Benikoji Choleste Help yang khasiatnya menurunkan kolesterol dan mengandung bahan bernama benikoji, jenis jamur berwarna merah.
Sejumlah orang mengalami masalah ginjal setelah mengonsumsi suplemen tersebut, meskipun penyebab pastinya masih dalam penyelidikan bekerja sama dengan laboratorium pemerintah.
“Kami meminta maaf sedalam-dalamnya,” kata Presiden Kobayashi Pharmaceutical Co, Akihiro Kobayashi kepada wartawan pada Jumat (29/3/2024) sambil membungkuk lama, dilansir dari AP.
Kobayashi juga mengungkapkan penyesalannya kepada mereka yang telah meninggal dan yang sakit, serta kepada keluarga mereka. Permintaan maaf juga ditujukan atas dampak yang ditimbulkan terhadap seluruh industri makanan, kesehatan, dan profesi medis. Ia menegaskan, perusahaan akan berusaha mencegah dampak buruk yang lebih parah dan meningkatkan manajemen krisis.
Produk suplemen perusahaan tersebut telah ditarik dari peredaran, termasuk lusinan produk lain yang mengandung benikoji, seperti pasta miso, biskuit, dan saus cuka.
Kementerian Kesehatan Jepang juga memperingatkan jumlah kematian bisa terus bertambah. Pasalnya suplemen tersebut dapat dibeli di toko obat tanpa resep dokter, dan beberapa mungkin telah dibeli atau diekspor sebelum penarikan, termasuk oleh wisatawan yang mungkin tidak menyadari risiko kesehatannya.
Beberapa analis menyalahkan inisiatif deregulasi baru-baru ini untuk menyederhanakan dan mempercepat persetujuan produk kesehatan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Kobayashi Pharmaceutical telah menjual produk benikoji selama bertahun-tahun. Satu juta paket telah terjual selama tiga tahun terakhir. Namun, masalah muncul pada suplemen yang diproduksi pada 2023.