Jakarta, Banyumas.News – Selain menyajikan inspirasi untuk pengelolaan dana investasi dari perspektif 3 generasi yang berbeda, podcast yang dibesut oleh aplikasi investasi dan trading Pluang ini juga membahas mengenai fenomena FOMO dalam investasi dan trading di episode ke 11-nya.
Mewakili profil generasi muda yang berani mengambil resiko yakni Founder & CMO Sekolah Saham Indonesia Dennis SLL (25 tahun). Mewakili profil generasi usia 30-an yang lebih kalkulatif karena sudah berkeluarga yakni Prasetya yang berprofesi sebagai Karyawan Swasta (31 tahun). Sementara mewakili profil generasi usia 40-an ada Anchor, CFP, CTA dan juga seorang ibu rumah tangga Aline Wiratmaja (40 tahun).
Menurut Dennis, fenomena FOMO pasti akan selalu ada didalam dunia investasi. Ketika harga naik, pasti akan ada saja yang beli karena ikut-ikutan.
“Padahal mereka tidak sadar mereka menjadi seorang “cuci piring” dalam fenomena tersebut yang akhirnya membawa kerugian,’ kata Dennis. Istilahnya seseorang memutuskan untuk bertransaksi saham tertentu hanya karena FOMO dan tidak memiliki alasan maupun conviction terhadap aset yang dipilih.
“FOMO yang baik adalah yang membuat orang ingin tahu terhadap trend dan kondisi saat ini sehingga membuatnya belajar dan lebih melek terhadap investasi,” ujar Prasetya.
Sementara menurut Aline, FOMO yang buruk adalah yang hanya melihat fenomena tanpa belajar lebih lanjut. “Investasi yang hanya modal ikut-ikutan tanpa pengetahuan yang akhirnya rugi dan tidak balik lagi,” kata Aline.
Dennis SLL juga turut berbagi cara agar terhindar dari fenomena FOMO, yakni mempelajari lagi aset yang akan diinvestasikan atau trading lebih lanjut. “Anda (investor dan trader) juga harus memperkaya wawasan dengan ilmu serta merubah perspektif investasi/trading itu pasti akan membuat cepat kaya. Terakhir, tidak tergiur terhadap aset hanya karena trend harga yang naik sesaat.”
Selengkapnya saksikan Pluang Inspire 11 video di sini.