Jakarta, Banyumas.News– Gedor kapabilitas bisnis, emiten pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) berencana menambah armada kapal dan memperbanyak diversifikasi usaha. Selain itu, selama 2023 perseroan berhasil mencetak kenaikan laba hingga ratusan persen.
Corporate Secretary Mitra Investindo Sugeng Wahono mengatakan, perseroan secara aktif mencari peluang terbaru untuk menggenjot pertumbuhan perseroan baik secara organik maupun anorganik. Salah satunya dengan merogoh kocek sebesar Rp 30 miliar untuk pengadaan kapal, sedangkan untuk meningkatkan pertumbuhan secara anorganik perseroan akan mencari mitra strategis dalam mencari peluang yang ada di pasar.
Untuk diketahui, pada 7 Juli 2023 lalu MITI bersama Sany South East Asia Ltd atau yang biasa dikenal dengan brand SANY dan Emas Fortuna Ltd (EFL) telah menandatangani nota kesepahaman memorandum of understanding (MoU) untuk bersama-sama menjajaki peluang bisnis Energi Baru Terbarukan Tenaga Surya yang ramah lingkungan.
Melalui nota kesepahaman ini, MITI, SANY, dan EFL, akan menggali potensi Bisnis Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Solar Farm.
“Dari peluang-peluang yang ada diharapkan kinerja perseroan tahun 2024 dapat melanjutkan tren positif,” jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (29/3/2024).
Sebagai informasi, sepanjang 2023 MITI berhasil membukukan kenaikan laba hingga 212% menjadi Rp 47,88 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 15,34 miliar. Peningkatan laba bersih ini berdampak positif pada EPS perseroan dari Rp 5,46 pada 2022 menjadi Rp 10,88 pada 2023 atau meningkat sebesar 99,27%.
Menurut Sugeng, berdasarkan data BPS, lonjakan laba disebabkan oleh pertumbuhan pada sektor industri transportasi dan pergudangan sebesar 3,96% lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 sebesar 5,05%.
“Pertumbuhan ini juga turut dinikmati perseroan sepanjang 2023, yang tercermin dari pendapatan bersih sebesar
Rp 306,99 miliar atau naik sebesar 152% dari Rp 121,89 miliar dibandingkan pendapatan pada 2022,” ujar dia.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan, Earning Before Interest, Tax, Depreciaton and Amortization (EBITDA) perseroan mengalami peningkatan sebesar 282,63% pada 2023, dari semula Rp 16.82 miliar menjadi Rp 64,37 miliar.
Lebih lanjut, per 31 Desember 2023, total aset perseroan mengalami kenaikan tipis 4,18% menjadi Rp 494,89 miliar pada tahun dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp 475,03 miliar.
Sementara itu pada sisi liabilitas, total liabilitas MITI pada 2023 mengalami penurunan sebesar 27,08% atau menjadi Rp 59,09 miliar dibandingkan dengan pada 2022, yaitu Rp 81,03 miliar.
“Peningkatan aset dan ekuitas pada 2023 tidak lepas dari kinerja Perseroan sepanjang 2023 yang melanjutkan tren positif di 2022 lalu, sedangkan penurunan pada sisi kewajiban tidak terlepas dari standarisasi dokumen penagihan dari pemasok sehingga verifikasi dokumen dan pembayaran yang dilakukan Perseroan menjadi lebih cepat,” pungkas Sugeng.