Jakarta, Banyumas.News –Harga batu bara kembali mengalami kenaikan pada Kamis (28/3/2024) setelah terjadinya insiden di jembatan Baltimore, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (26/3/2024).
Harga batu bara Newcastle kontrak berjangka Maret 2024 naik US$ 0,1 ke level US$ 129,1 per ton. Kontrak berjangka April 2024 juga mengalami kenaikan US$ 0,9 ke level US$ 132 per ton, sementara kontrak berjangka periode Mei 2024 mengalami kenaikan US$ 0,9 ke level US$ 133 per ton.
Di sisi lain, harga batu bara Rotterdam kontrak berjangka periode Maret 2024 juga mengalami peningkatan US$ 0,1 menjadi US$ 114,05. Namun, kontrak berjangka periode April 2024 mengalami penurunan US$ 0,9 ke level US$ 119,55, dan kontrak berjangka periode Mei 2024 turun US$ 1,2 ke level US$ 117,75.
Research and Development ICDX Girta Yoga menyampaikan, harga batu bara tengah mengalami tren bullish yang dipengaruhi oleh insiden di Baltimore. Dia mengatakan hal ini dapat meningkatkan permintaan batu bara dari Tiongkok dan India.
“Ambruknya jembatan Baltimore mengakibatkan penundaan pengiriman batu bara dari AS ke sejumlah pembeli, termasuk Tiongkok dan India,” kata Yoga kepada Investor Daily, dikutip Jumat (29/3/2024).
Yoga juga menjelaskan, data pelacakan kapal Kepler menunjukkan batu bara yang dikirim melalui Baltimore ke China, India, dan Eropa pada tahun 2023 mencapai sekitar 22,9 juta ton. Para pakar memperkirakan ambruknya jembatan Baltimore dapat menghambat ekspor batu bara dari jalur tersebut selama sekitar enam pekan.
Penutupan jalur tersebut juga secara tidak langsung mengganggu mata rantai pasokan secara global karena batu bara yang diekspor melalui Baltimore berkontribusi sekitar 27% dari total pengiriman batu bara AS melalui laut.
“Ini membuat harga batu bara berada di kisaran resistance US$ 130 per ton dan support terdekat di US$ 128 per ton,” jelas Yoga.