Wonosobo, Banyumas.News – Wonosobo menjadi salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang menjadi salah satu tujuan wisata saat momen libur tiba. Salah satu spot wisata yang menarik untuk dicoba adalah paralayang di lembah Bukit Seroja tepatnya di Desa Tlogo, Kecamatan garung, Wonosobo, Jawa Tengah.
Selain menikmati sejuknya udara, di tempat ini wisatawan disuguhkan dengan keindahan alam berlatar belakang megahnya Gunung Sindoro, serta merasakan sensasi terbang di atas Telaga Menjer.
Bagi Anda yang ingin mencoba sensasi terbang di langit menggunakan paralayang, tidak perlu khawatir karena sebelum terbang pendamping atau penerbang tandem akan memasangkan perangkat alat keselamatan dengan standar internasional.
Selain keselamatannya terjamin, wisatawan juga akan diberi pengetahuan dasar bagaimana cara lepas landas dan mendarat yang aman.
“Tandem Paralayang kita mulai buka itu pada 2020, mulai mengerjakan tempatnya sedangkan mulai berjalan mungkin pada 2022. Untuk tingkat keamanan kita semuanya memiliki perlengkapan yang safety standar semuanya. Semua perlengkapan kita ada sertifikasi dan untuk pilotnya juga sudah sertifikasi semua,” kata pilot atau penerbang tandem paralayang Julio Maulana Muhammad saat ditemui di lokasi, Sabtu (30/12/2023).
Julio menambahkan, ketika terbang wisatawan juga bisa mendokumentasikan keindahan alam baik dengan peralatan sendiri maupun kamera yang disewakan oleh pengelola. Selain menikmati sejuknya udara pegunungan, wisatawan juga dapat melihat keindahan panorama alam deretan pegunungan dan kemegahan Gunung Sindoro.
Tak hanya itu, dari ketinggian wisatawan juga dapat melihat dengan jelas bentangan kebun teh dan merasakan sensasi terbang di atas air Telaga Menjer.
Berjarak sekitar 13 kilometer dari pusat kota Wonosobo, wisata tandem paralayang ini saat libur panjang natal dan tahun baru pada tahun ini banyak dikunjungi wisatawan, baik warga lokal maupun daerah lain, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Bahkan wisatawan asing dari Norwegia juga pernah merasakan sensasi terbang di tempat ini.
“Potensi wisatawan setiap tahun semakin naik, khususnya di musim high season ini peningkatannya hampir 50 persen. Jadi setiap hari sudah mulai ada berdatangan tamu-tamu yang ingin tandem. Rata-rata kita bookingan itu sampai 10 cuma karena cuaca juga kita tidak bisa terbang terus akhirnya paling mendapat 7 atau 5,” tambahnya.
Pada masa liburan panjang, tandem paralayang dipatok dengan harga Rp 550.000 sudah termasuk transportasi kembali ke area Kahyangan Skyline. “Untuk tarif saat ini Rp 550.000 di high season ini. Sementara itu untuk tarif di low season sekitar Rp 450.000. Untuk durasi terbang, yaitu sekitar 5-10 menit karena kita tidak bisa menjanjikan juga karena cuaca”, terangnya.