Jakarta, Banyumas.News– Untuk menjadi negara maju dan mencapai visi Indonesia Emas 2045, pemerintah harus meningkatkan porsi penduduk kelas menengah menjadi 80% dari total penduduk. Saat ini porsi penduduk kelas menengah Indonesia sebesar 20% dari total penduduk. Dalam 5 tahun ke depan, pemerintah menargetkan jumlah penduduk kelas menengah menjadi 38% dari total penduduk.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan karakteristik negara maju adalah memiliki jumlah penduduk kelas menengah hingga 80% dari total populasi. Dengan tingginya kelas menengah, pemerintah bisa keluar dari jebakan perangkap kelas menengah (middle income trap).
“Kita harus bisa menaikkan middle class income menjadi 80% dari populasi. Ini karakteristik negara maju, ini yang menjadikan suatu negara keluar dari middle income trap. Kita balik yang saat ini 80% non-middle class income, nanti kita balik pada 2045 menjadi 80% middle class income,” ucap Amalia dalam focus group discussion Investor Daily di Jakarta pada Rabu (6/3/2024).
Amalia mengatakan saat ini penduduk kelas menengah merupakan tulang punggung dalam perekonomian. Menurutnya, karakteristik penduduk kelas menengah adalah konsumtif dalam belanja atau fast spender. Apabila pemerintah dapat mengoptimalkan sumbangsih kelas menengah, akan menjadi pendorong perekonomian. “Kalau proporsi (kelas menengah) bisa kita pertahankan dalam jumlah besar, akan menjadi bantalan perekonomian untuk bisa akselerasi,” tutur Amalia.
Saat ini, Indonesia dalam periode bonus demografi ketika penduduk usia produktif lebih tinggi dari penduduk tidak produktif. Pada 2025, penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 284 juta, dan pada 2045 diperkirakan 324 juta. Bonus demografi diperkirakan masih akan terjadi sampai periode 2034-2039.
“Pertanyaannya adalah kalau kita mau benar-benar menjadikan bonus demografi, kita harus memastikan lapangan pekerjaan berkualitas yang memastikan income-nya bisa membawa mereka menjadi middle income class. Ini yang menjadi kata kunci. Oleh sebab itu, ada momentum ekonom sangat baik, stabilitas ekonomi Indonesia dijadikan start, jadi batu loncatan kita agar next periode harus akselerasi,” pungkas Amalia.