Jakarta, Banyumas.News –Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meningkatkan pemahaman keuangan negara khususnya APBN dengan menggandeng para pegiat literasi, khususnya gen Z.
“Harapannya para relawan mengajar dan pegiat komunitas literasi dapat menyebarluaskan informasi dan pengetahuan yang diperoleh pada komunitas masing-masing terkait keuangan negara dan APBN,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu,) Ubaidi Socheh Hamidi, dalam acara inclusive talks (InTalks) to community: komunitas relawan mengajar dan pegiat literasi bertajuk “Learning Culture, for Better Futre: Aktif, Smart dan Bijak Keuangan”, di Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2023).
Ubaidi Socheh Hamidi mengatakan literasi keuangan dan APBN kini menjadi krusial, mengingat pengetahuan tentang cara bijak mengelola keuangan adalah kunci membentuk masa depan anggaran yang terjamin dan berkelanjutan.
Hal itu juga memungkinkan untuk lebih memahami cara pemerintah mengelola perekonomian negara, dan peran strategis APBN bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. “Keuangan negara dan APBN dikelola dalam rangka untuk menjalankan tiga fungsi, yaitu stabilisasi, alokasi dan distribusi,” jelas Ubaidi Socheh Hamidi
Dia mengatakan perlu ada upaya terus-menerus untuk mengembangkan cara mengajar literasi keuangan dan APBN yang lebih efektif, cerdas, dan menyenangkan.
DJPPR berkomitmen mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat, termasuk berbagai komunitas literasi sebagai bagian upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.