Jakarta, Banyumas.News – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menilai pameran pariwisata dan budaya Provinsi Zheijiang, Tiongkok yang digelar di Jakarta membuka peluang lapangan kerja di Indonesia.
Hal itu dikatakan Sandiaga saat menghadiri pembukaan pameran pariwisata dan budaya bertajuk “Sebuah Puisi Abadi” (A Poem for Ten Thousand Years) oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Zhejiang di Art:1 New Museum, Jakarta.
“Kami menyasar promosi ke kawasan Tiongkok tak hanya hubungan Nusantara, tetapi juga produk-produk ekonomi kreatif bisa kita sajikan di ajang pameran ini untuk nantinya dapat membuka peluang lapangan kerja di Indonesia,” kata Sandiaga dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Menparekraf menyatakan pameran ini patut diapresiasi karena menjadi salah satu bentuk kerja sama dengan Provinsi Zhejiang yang berkesempatan dihadirkan di Jakarta. Selain mendukung eratnya hubungan Tiongkok dan Indonesia secara budaya yang kaya dan cemerlang, juga mengingatkan antar kedua negara dapat membangun hubungan bilateral yang lebih kuat.
“Secara budaya kedekatan kedua negara ini dari segi, bagaimana kita bisa membangun hubungan bilateral yang lebih kuat. Saya juga meminta kepada para pelaku UMKM untuk mulai menyusun strategi dalam rangka melakukan promosi ke Tiongkok dengan menjajal ekspor,” ungkapnya.
Pada tahun ini, bersamaan dengan peringatan 10 tahun hubungan kemitraan strategis komprehensif antara Tiongkok dan Indonesia serta 10 tahun diusulkannya inisiatif “Sabuk dan Jalan”, maka momentum ini menjadi sangat bermakna.
Direktur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Zhejiang, Chen Guangsheng menuturkan keindahan alam serta warisan budaya yang kaya dan mendalam, menjadi sebuah ikatan yang selalu menghubungkan Zhejiang dengan Indonesia dalam pertukaran dan kerja sama.
“Saya berharap, kedua daerah ini dapat memanfaatkan pameran tersebut sebagai kesempatan untuk terus memperluas pertukaran budaya di bawah inisiatif ‘Sabuk dan Jalan’, mempromosikan pertukaran peradaban, dan meningkatkan kerja sama saling menguntungkan,” katanya papar dia.
Direktur Museum Seni Rupa Nasional Indonesia, Puspaningrat menambahkan, Zhejiang tidak hanya berbagi pengalaman indah dengan Indonesia, yang juga merupakan negara tujuan pada peradaban kuno, tetapi juga menjadi contoh bagi negara dan daerah lain dalam membangun citra budaya di
kancah internasional.
“Diharapkan pameran ini dapat mempererat persahabatan kedua negara, dan juga berharap para seniman Indonesia dapat mengadakan pameran ke Zhejiang, mendorong saling belajar dan berbagi keindahan di antara kedua daerah,” tuturnya.
Pameran budaya dan pariwisata Zhejiang bertajuk “Sebuah Puisi Abadi” terbagi menjadi tiga bagian yakni Mengapa Zhejiang?, Eksploitasi Karya Alam, dan Dunia Berbagi Cahaya Sama. Melalui berbagai bentuk seperti gambar, barang nyata, dan gambar, pameran ini secara komprehensif dan dari berbagai sudut pandang memperlihatkan sejarah dan kebudayaan Zhejiang yang telah berusia ribuan tahun, keahlian tak benda, serta simbol budaya seperti sutra, teh, dan porselen.
Di lokasi pameran, juga terdapat berbagai kegiatan interaktif yang memperkenalkan kerajinan tradisional Zhejiang seperti alat musik kuno, seni teh jalur sutra, bordir Hangzhou, dan teknik penyambungan kayu, memberikan kesempatan bagi tamu untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang keahlian dan semangat pembuatan barang-barang berkualitas Zhejiang serta merasakan kekayaan budaya Tiongkok yang mendalam.
Pameran ini merupakan gambaran dari perkembangan peradaban “Zhejiang yang Abadi”. Masyarakat Indonesia kiranya dapat lebih memahami sejarah yang kaya dan panjang serta memberikan energi baru untuk pertukaran budaya, saling pengaruh, dan saling menghargai antara Zhejiang dan Indonesia.