Jakarta, Banyumas.News – Perusahaan produksi dan distribusi film, PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) mengundang sejumlah sekuritas nonton bareng film “Di Ambang Kematian” pada Rabu, 15 November 2023.
Film tersebut jadi salah satu yang terpoluer setelah mencetak box office dengan total 3,3 juta penonton dan hingga kini jumlahnya masih terus bertambah.
Manajemen RAAM mengungkapkan, hingga tahun 2023 Perseroan telah memiliki library lebih dari 15.000 jam sinetron dan 650 judul film.
Lebih lanjut, pada 2024 mendatang perusahaan tersebut mendapatkan pemesanan sinetron yang setara dengan 365 jam. Meninjau laporan keuangan 9M23, pendapatan Perseroan tumbuh sebesar 2 persen menjadi Rp231 miliar dari periode sebelumnya Rp226 miliar, dengan mayoritas berasal dari sinetron (47 persen) dan film (22 persen).
Selain itu, RAAM mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp51 miliar.
Film “Di Ambang Kematian” telah memecahkan rekor sebagai film terlaris kedua pada 2023 ini. Namun, pendapatan dari film ini belum tercatat dalam laporan keuangan 9M23, karena film tersebut dirilis pada 28 September 2023.
Sehingga pendapatan film ini akan tercatat pada Q4 dan hal ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap pendapatan dan keuntungan perusahaan pada akhir tahun 2023.
Perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp100 miliar pada tahun 2023, didukung oleh berbagai sektor pendapatan antara lain penjualan tiket, distribusi film, penjualan hak cipta web series, dan sinetron yang semuanya berkontribusi positif terhadap pendapatan perseroan menjelang akhir tahun 2023 dan akan memproduksi sekitar 13 film pada tahun 2024.
RAAM terus beradaptasi, mengembangkan lini bisnis digitalnya dan telah mengakuisisi 35 persen saham DMS+, sebuah platform OTT yang melayani pecinta horor yang diciptakan oleh pasangan Demian Aditya dan Sarah Wijayanto. DMS+ telah menjangkau 1,3 juta pemirsa dan telah diunduh lebih dari 500.000 kali, dengan basis pengguna aktif sebanyak 278.000.
Sejauh ini, industri film telah menjadi salah satu sektor paling menarik dan dinamis di dunia hiburan. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan preferensi konsumen, perusahaan film publik terus beradaptasi agar tetap relevan dan menghadapi berbagai tantangan.