New York, Banyumas.News – Wall Street mengalami penurunan pada hari Kamis (16/11/2023). Para investor beristirahat sejenak dari reli yang terjadi bulan ini.
Indeks Dow Jones, yang terdiri dari 30 saham unggulan, turun sebanyak 45,74 poin atau 0,13% ke 34.945,47, mengakhiri empat hari kenaikan berturut-turut. S&P 500 mengalami kenaikan tipis sebesar 0,12% dan berakhir pada 4.508,24. Sedangkan Nasdaq Composite naik 0,07% ke 14.113,67.
Cisco Systems mengalami penurunan hampir 10% setelah perusahaan pembuat perangkat keras jaringan itu memberikan panduan yang lemah untuk kuartal ini dan tahun fiskal. Walmart juga tergelincir 8% setelah peritel terbesar di dunia itu mengeluarkan proyeksi yang lebih rendah dari yang diharapkan untuk tahun ini. Kedua saham ini menjadi penurun terbesar di Dow.
Saham Chevron juga merosot 1,6% karena harga minyak mentah AS turun sekitar 5%.
Meskipun reli November mengalami jeda, saham-saham masih menuju kenaikan mingguan, dengan ketiga indeks naik sekitar 2% masing-masing untuk periode tersebut, ditopang data inflasi.
Indeks harga produsen (PPI) bulan Oktober, yang mengukur harga grosir, turun 0,5%, menandai penurunan bulanan terbesarnya sejak April 2020. Sementara itu, indeks harga konsumen (CPI) tetap datar pada bulan Oktober, menjadi tanda positif bagi investor yang berharap Federal Reserve dapat puas dengan tren inflasi yang menurun.
Indeks acuan utama menuju kenaikan yang signifikan bulan ini. S&P 500 naik lebih dari 7%, sementara Dow telah meningkat 5,7%. Nasdaq mengalami kenaikan sebesar 9,8%.
Awal minggu ini, indeks Wall Street mengalami reli tajam setelah data menunjukkan penurunan inflasi AS dan menumbuhkan harapan bahwa Federal Reserve AS telah selesai menaikkan suku bunga. Selain itu, persetujuan minggu ini terhadap undang-undang sementara untuk menghindari penutupan pemerintah juga meredakan beberapa ketegangan di pasar.