Jakarta, Banyumas.News – Belakangan Chief Executive Officer (CEO) Tesla dan SpaceX, Elon Musk menggemparkan dunia dengan meluncurkan mesin artificial intelligence (AI) yang bernama Grok.
Pasalnya, Elon Musk terkenal cukup lantang dalam mengemukakan kritiknya terhadap perkembangan AI. Bahkan, Musk pernah mengeklaim AI di masa depan mungkin akan mengendalikan manusia.
“Kecerdasan buatan tingkat lanjut berisiko menghilangkan atau membatasi perkembangan manusia. Superintelligence adalah ‘pedang bermata dua’. Jika Anda memiliki jin yang dapat memberdayakan dengan apa saja, itu bahaya,” kata Musk dilansir Gizchina, Jumat (10/11/2023).
Meski begitu, Musk baru saja mengumumkan sedang mengembangkan chatbot berbasis AI, Grok yang akan menjadi pesaing ChatGPT. Berikut ini perbandingan ChatGPT dan Grok AI milik Elon Musk.
Perbandingan ChatGPT vs Grok AI
Sumber Data Pelatihan
Data yang digunakan ChatGPT berasal dari berbagai sumber di internet. OpenAI mengumpulkan teks dari Common Crawl, konten web, buku, artikel, Wikipedia, dan banyak sumber lainnya untuk melatih model ini. Data yang digunakan mencakup beragam bahasa, topik, dan jenis teks.
Namun, model ChatGPT 3.5 atau versi gratis tidak memiliki akses ke sumber informasi real-time. Berbeda dengan Grok AI, yang memang dilatih menggunakan data real-time atau data terbaru yang langsung diakses melalui media sosial X (sebelumnya Twitter yang juga dimiliki Musk) yang bisa menyediakan informasi terkini dan lebih relevan.
Grok AI juga akan menjawab pertanyaan-pertanyaan sensitif yang merupakan kemampuan sebagian besar sistem AI lainnya.
Model Bahasa
Tim xAI yang juga ikut mengembangkan Grok menyatakan, chatbot ini didukung oleh model bahasa yang besar (large language model/LLM) yang mutakhir dengan 33 miliar parameter, dan teknologi dasar yang juga digunakan oleh berbagai chatbot AI. Teknologi AI ini yang disebut Grok-1.
Perusahaan mengatakan Grok-1 telah melampaui GPT-3.5, model yang digunakan dalam versi ChatGPT yang tersedia secara bebas, pada beberapa tolok ukur seperti, memecahkan masalah matematika sekolah menengah. Namun, xAI menyatakan Grok-1 masih tertinggal dari model ChatGPT yang paling kuat, GPT-4.
ChatGPT menggunakan model bahasa yang didasarkan pada arsitektur GPT-3.5, yang dikembangkan oleh OpenAI. Model-model generative pre-trained transformer (GPT) menggunakan pembelajaran mendalam atau deep learning, dan teknik pra-pelatihan yang memungkinkan bot ini memahami serta menghasilkan teks dengan cara yang lebih alami.
Kreativitas dan Humor
ChatGPT dapat menghasilkan tanggapan kreatif dan bahkan lelucon, menjadikannya model bahasa yang menyenangkan serta menarik untuk berinteraksi. Dengan menganalisis pola bahasa dan menggunakan algoritma pembelajaran mesin, ChatGPT dapat menghasilkan respons yang tidak hanya akurat tetapi juga menghibur.
Sementara Grok, menjanjikan dampak yang signifikan pada media sosial dan kreativitas. Dengan kemampuan untuk menghasilkan humor AI yang lucu, chatbot ini dapat menjadi sumber hiburan yang inovatif di X. Pengguna dapat menikmati momen lucu dan interaksi yang menghibur dengan Grok, seperti candaan, lelucon, atau meme yang relevan.
Gaya Komunikasi
Grok AI memang didesain khusus untuk menanggapi pertanyaan dengan karakter yang jenaka, hal ini yang membedakannya dari gaya komunikasi chatbot lainnya termasuk ChatGPT.
Gaya komunikasi Grok AI yang inovatif bertujuan untuk memberikan pengalaman pengguna yang tidak terlupakan, sesuai dengan berbagai preferensi komunikasi. Selain respons yang cerdas dan sedikit provokatif, Musk menyebutkan Grok dibuat untuk menghadirkan elemen humor dalam interaksinya, sehingga menambahkan elemen hiburan dalam komunikasi dengan pengguna.
Sedangkan ChatGPT hingga saat ini tidak memiliki gaya komunikasi yang khas, ia hanya menanggapi percakapan seperti chatbot lainnya.
Harga Berlangganan
ChatGPT memiliki dua layanan yang ditawarkan. Layanan pertama gratis pada model GPT-3.5, tetapi fitur dan pengetahuan terbatas. Kedua, ada layanan berbayar yang menggunakan model GPT-4 dengan harga US$ 20 atau setara Rp 312.000 per bulan dengan fitur data terbaru dan lebih relevan.
Sedangkan Grok AI, tersedia hanya untuk pengguna X Premium+ dengan biaya kisaran US$16 atau setara Rp 250.000 per bulan.