Jakarta, Banyumas.News– Indonesia akan memulai aksinya di Piala Dunia U-17 dengan menghadapi Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Jumat (10/11/2023). Salah satu pemain yang diperkirakan akan menjadi andalan pelatih Bima Sakti dalam turnamen sepak bola junior tingkat dunia ini adalah Amar Brkic.
Pemain berdarah Indonesia-Bosnia tidak bergabung sejak awal dibentuknya tim ini. Dia baru bergabung saat Timnas U-17 tengah menjalani program pemusatan latihan dan uji coba di Jerman.
Bergabungnya Amar diumumkan Bima Sakti pada Selasa, 10 Okober lalu. “Kami menyambut kedatangan dua pemain diaspora. Alhamdulillah kita punya Amar, yang merupakan pemain dari Hoffenheim, salah satu klub Bundesliga,” ungkap Bima Sakti.
Bima menjelaskan bahwa Amar adalah pemain diaspora yang bermain untuk klub Hoffenheim dan telah bergabung dengan Timnas Garuda Muda. “Klub utamanya berada di peringkat kelima Bundesliga. Jadi, Amar telah bergabung sejak kemarin,” ujarnya.
Selain Amar, Bima juga menyebutkan pemain diaspora lain yang bergabung dalam pemusatan latihan bersama Timnas U-17, yaitu Welber Halim Jardim. Saat ini, Welber Halim Jardim bermain untuk klub Sao Paulo di Brasil. Ia memiliki darah Indonesia dari ibunya, dan mengikuti jejak ayahnya yang pernah bermain sepak bola di Brasil.
Amar lahir di Frankfurt, Jerman dari ayah Bosnia dan ibu Indonesia dari Kebumen. Kedua orang tuanya adalah dokter. Ibunya adalah seorang dokter anak, dan menjabat sebagai ketua Cabang Istimewa Muhammadiyah di Jerman.
Saudaranya, Said Aalim, juga seorang pesepak bola, dan bermain di akademi Eintracht Frankfurt.
Pemain bernama lengkap Amar Rayhan Brkic ini memulai kariernya di klub lokal Frankfurt Blau-Gelb Frankfurt dan Rot-Weiss Frankfurt, ia bermain untuk Kickers Offenbach sebelum bergabung dengan akademi TSG Hoffenheim pada tahun 2022.
Amar memiliki opsi mewakili Jerman (tempat dia dilahirkan), Bosnia-Herzegovina (negara asal ayahnya) dan Indonesia (garis keturunan ibu) di tingkat internasional. Pada Oktober 2023, ia diundang oleh pelatih Indonesia U-17 Bima Sakti ke kamp pelatihan di Jerman.
Saat ditanya tentang negara mana yang akan dipilihnya, ia mengaku memiliki “perasaan campur aduk”. “Saya senang tentu saja karena akan bermain di Piala Dunia U-17 untuk Indonesia,” papar pemain yang biasa beroperasi sebagai sayap ini.
Selama kamp pelatihan, ia mencetak gol dalam pertandingan persahabatan 1-1 melawan tim U-17 SV Meppen.
Saat pengumuman nama anggota skuad Timnas U-17 oleh Bima Sakti, nama Amar pun masuk bersama dua pemain keturunan lainnya, yakni Weiberlieskott De Halim Jardim dan Ji Da-bin.
Setelah menjalani latihan di Jerman, Amar pun diboyong ke Indonesia dan menjejakkan kaki pertama kali sebagai pesepak bola di tanah kelahiran ibunya.
Dia mengaku masih beradaptasi dengan cuaca di Indonesia. Bagaimanapun, dia lahir dan besar di Jerman sebelum dipanggil untuk bergabung membela Indonesia di Piala Dunia U-17 2023.
“Latihan pertama di Jakarta sungguh menantang bagi saya. Setelah latihan, saya mengalami sedikit sakit kepala, tetapi cuaca di Surabaya lebih panas daripada di Jakarta. Saya berpikir bahwa tim akan semakin baik,” ungkapnya.
Selama latihan ini, tim juga memperkuat proses adaptasi mereka terhadap stadion dan cuaca setempat. Mereka semakin memahami kondisi cuaca yang akan mereka hadapi. Kekompakan tim juga semakin terlihat dalam persiapan pertandingan.
“Kami merasa tim kami sangat solid. Kami memiliki chemistry yang baik dan tidak ada masalah di antara kami. Kami percaya bahwa untuk pertandingan melawan Ekuador, pertahanan dan chemistry kami akan menghadapi segala situasi dengan baik,” katanya.
Kiprah perdana Amar bisa disaksikan saat Indonesia bertemu Ekuador di Stadion GBT, hari ini. Dia diprediksi tampil sejak menit pertama menjadi pemain sayap untuk menopang duet striker Arkhan Kaka, Aulia Rahman.