Jenewa, Banyumas.News – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom mendesak untuk memberikan akses penuh secepat mungkin ke Gaza guna mengirimkan bantuan medis dan bahan bakar. Menurut Tedros, setiap penundaan akan membahayakan kehidupan yang rentan.
“Tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan keprihatinan kami terhadap pasien yang baru saja kehilangan satu-satunya kemungkinan untuk menerima pengobatan kanker atau perawatan paliatif yang dapat menyelamatkan nyawa,” cuit Tedros pada platform X pada Rabu (1/11/2023).
Diberitakan Anadolu, Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, satu-satunya rumah sakit umum untuk pasien kanker di Jalur Gaza, saat ini tidak dapat beroperasi akibat serangan dari Israel dan kekurangan bahan bakar. Laporan dari Doctors Without Borders (MSF) pada Rabu menyatakan bahwa rumah sakit ini sudah tidak dapat digunakan lagi karena kekurangan bahan bakar dan serangan yang merusak fasilitas tersebut. Hal ini mengancam nyawa puluhan pasien kanker yang bergantung pada rumah sakit tersebut.
MSF, organisasi nirlaba medis, mengungkapkan bahwa Israel terus mencegah masuknya bahan bakar ke Gaza, yang sangat penting untuk memasok listrik di rumah sakit dan fasilitas kesehatan. Fasilitas ini telah menjadi sasaran serangan selama konflik terbaru antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.
Terkini, tentara Israel telah memperluas serangan udara dan darat di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan lintas batas yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Konflik tersebut telah mengakibatkan lebih dari 10.300 korban tewas, termasuk 8.796 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.
Selain menimbulkan korban jiwa dan pengungsi, blokade Israel juga telah menyebabkan kelangkaan pasokan makanan dan barang pokok bagi 2,3 juta penduduk Gaza.