Sumedang, Banyumas.News – Kebakaran dahsyat yang melanda Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Cibeureum di Kaki Gunung Tampomas, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, masih belum teratasi hingga Sabtu (26/8/2023) siang. Api sulit diatasi karena berada di dalam tumpukan sampah, sementara aktivitas truk sampah tidak berhenti selama kebakaran.
Kebakaran ini pertama kali terdeteksi oleh sensor alat pendeteksi panas milik Provinsi Jawa Barat, yang mendeteksi adanya sumber panas tinggi di area TPAS tersebut.
Dari pantauan udara, terlihat luas area sekitar 500 meter persegi dipenuhi oleh kepulan asap tebal yang terus membumbung tinggi, berasal dari dalam tumpukan sampah yang telah terbakar menjadi bara api.
Petugas pemadam kebakaran dari Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan personel TNI dan Polri yang turut berada di lokasi, berusaha keras memadamkan titik api yang menjadi penyebab kepulan asap tebal sejak Kamis, 24 Agustus 2023.
Enjang Supriadi, Kepala Seksi Pencegahan di Bidang Damkar pada Satpol PP Kabupaten Sumedang, mengungkapkan, Sabtu (26/8/2023), pihaknya telah mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran, satu unit alat pancar, dan satu unit water supply. “Kami berharap perkembangan selanjutnya akan memungkinkan kita untuk sepenuhnya mengatasi dan memadamkan api,” ujar Enjang.
Enjang menjelaskan bahwa petugas menghadapi kendala karena titik api berada di dalam tumpukan sampah. Semprotan air hanya mampu memadamkan permukaan tumpukan sampah dan tidak efektif untuk memadamkan bara api secara keseluruhan.
“Kendala utamanya adalah bahwa sumber api terletak di bawah tumpukan sampah, jadi metode khusus harus diterapkan. Sampah harus diurai terlebih dahulu sehingga sumber api dapat terlihat dan dapat diatasi dengan semprotan air. Jika hanya disemprot di permukaan, api di dalam tidak akan terjangkau,” jelasnya.
Sementara itu, meskipun ada titik api di dalam tumpukan sampah, aktivitas pembuangan sampah dari truk pengangkut sampah masih berlangsung. Dari luas total 10 hektar TPAS Cibeureum, sekitar 500 meter persegi area tumpukan sampah terbakar, menghasilkan kepulan asap tebal yang terus membumbung tinggi.