Jakarta, Banyumas.News – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melantik Pahala Nugraha Mansury sebagai wakil menteri luar negeri. Pahala yang sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dilantik di Istana Negara, Senin (17/7/2023).
Dengan pelantikan ini, Pahala akan membantu dalam melaksanakan tugas-tugas yang diemban oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Pria yang bernama lengkap Pahala Nugraha Mansury lahir pada tanggal 8 April 1971 di Bogor. Ia meraih gelar sarjana strata satu (S-1) di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana dan meraih gelar magister (S-2) dalam bidang MBA Finance dari Leonard N Stern School of Business.
Pahala Nugraha Mansury memulai karirnya di Jakarta sebagai konsultan manajemen perubahan di Andersen Consulting (sekarang dikenal sebagai Accenture) hingga tahun 1997. Selama menjalani pendidikan S2 di New York, ia juga bekerja paruh waktu di salah satu perusahaan manajemen investasi di sana.
Pada tahun 1999, Pahala bergabung sebagai konsultan senior di Booz Allen Hamilton, dan kemudian pada tahun 2003, ia menjabat sebagai Pemimpin Proyek di Boston Consulting Group. Selain itu, Pahala juga berhasil meraih kualifikasi sebagai pemegang lisensi CFA (Chartered Financial Analyst) dari CFA Institute.
Karier Pahala Nugraha Mansury
Karier Pahala Nugraha Mansury mengalami perkembangan yang luar biasa pada tahun 2003. Pada saat itu, Bank Mandiri merekrutnya dan ia mengisi berbagai posisi jabatan yang berbeda di dalam perusahaan tersebut, posisi yang dipegangnya meliputi Group Head Corporate Development, kemudian ia pindah ke divisi Change Management Office, Divisi Akuntansi, dan Divisi Riset Ekonomi. Pada tahun 2006, Pahala diangkat sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy serta menjadi Chief Financial Officer. Selain itu, Pahala juga berperan dalam mencetuskan kegiatan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) di Bank Mandiri.
Setelah itu, Pahala Nugraha Mansury dipilih untuk menjabat sebagai direktur utama PT Garuda Indonesia melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tahun 2017. Namun, selama masa jabatannya, perusahaan mengalami kerugian yang signifikan. Akibatnya, pada 11 September 2018, Pahala dicopot dari jabatannya sebagai direktur utama Garuda Indonesia. Setelah kepergiannya dari Garuda Indonesia, Pahala menjabat sebagai direktur keuangan di Pertamina di bawah kepemimpinan Direktur Utama Nicke Widyawati.