Jakarta, Banyumas.News – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang berencana menembak mati para begal karena sudah terlalu meresahkan masyarakat.
Moeldoko belum mendalami lebih jauh soal rencana Bobby tersebut. Namun, ia menyatakan pemda pasti memiliki pertimbangan terhadap hal ini.
“Sebelum punya pandangan, kebijakan-kebijakan dari pemerintah daerah ada pertimbangan-pertimbangan sendiri. Tetapi saya tidak bisa memberikan komen lebih jauh karena ini kebijakan dari pemerintah daerah. Saya belum mendalami lagi,” ungkap Moeldoko di seusai penandatangan nota kesepahaman Festival HAM 2023 di Kantor Staf Presiden Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Sebelumnya, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) melontarkan kritik terhadap rencana menantu Jokowi tersebut.
Namun, Bobby menegaskan rencananya tersebut ditujukan kepada aparat berwenang sesuai dengan protap yang berlaku, bukan kepada masyarakat untuk melakukan tindakan main hakim sendiri.
“Saya menyerukan kepada petugas, bukan kepada masyarakat. Saya rasa tidak benar jika dikatakan bahwa saya mengajak masyarakat untuk melakukan tindakan hukum sendiri,” ujar Bobby saat ditemui di kawasan CPI, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Rabu (12/7/2023) malam.
“Yang kita serukan adalah kepada penegak hukum, bukan kepada masyarakat. Jadi menurut saya, polisi tidak boleh menembak sembarangan, tetapi harus sesuai dengan prosedur yang ada,” tambahnya.
Bobby pun menyatakan bahwa aksi kriminal begal di Medan, berujung tidak segan-segan membunuh korban dan telah menimbulkan kekhawatiran yang sangat besar.
“Kasus begal yang makin meningkat di Kota Medan belakangan ini membutuhkan tindakan tegas, agar kondisi aman dan kondusif terjaga. Supaya masyarakat tidak lagi menjadi korban kejahatan jalanan,” pungkas Bobby.