Bogor, Banyumas.News – Relawan Cepat Tanggap Radio Antar Penduduk Indonesi (RAPI) Cileungsi-Klapanunggal, secara sukarela membersihkan dan mengangkut sampah di jalan Setu-Cileungsi, Limus Nunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023) petang.
Menggunakan alat seadanya seperti sekop, cangkul dan sarung tangan, mereka memilah sampah dan memasukkan ke kantong plastik. Baru dua jam sudah 50 kantong dibungkus rapi.
Tumpukan sampah terbentang di sepanjang jalan Cileungsi-Setu yang berbatasan di Desa Pasir Angin dengan Limus Nunggal menimbulkan bau tak sedap dan menghambat aliran got. Pemandangan ini sudah bertahun-tahun lamanya namun warga tetap saja membuang sampah seenaknya.
Ketua RAdio Antar Penduduk Indonesi (RAPI) Cileungsi-Klapanunggal, Edi mengatakan, relawan merasa tergerak melihat tumpukan-tumpukan sampah di di jalan Setu-Cileungsi.
“Mungkin masyarakat juga mengeluhkan. Ada sampah yang berserakan dari oknum yang tidak bertanggung jawab ini kita baru 2 jam sudah terkumpul sekitar 50 kantong pet bag,” ujar Edi.
Salah satu warga Sandi (45) yang geram dengan perilaku membuang sisa makanan seenaknya dan merasa bersyukur atas kegiatan pembersihan sampah tersebut.
“Setiap hari di sini merasa kebauan dengan orang yang buat sampah tiap hari di sini. Ini kan selokan air ya malu lah buang sampah, ini kan bukan tempat sampah kalau buang sampah di Bantar Gebang. Biar diangkut semua ini atau dikasih plang biar masyarakat kapok apa dihukum atau didenda,” ujar Sandi.
Tumpukan sampah di sepanjang jalan raya Cileungsi- Setu, memang mengundang bau tak sedap. Warga setempat Erick (43) sering menangkap oknum yang melempar sampah.
“Kalau ada yang kedapatan saya kejar, saya antar ke kantor Desa. Udah hampir sepuluh orang saya tangkap mah,” paparnya.
Menurut warga setempat, tumpukan sampah yang menggunung di pinggir jalan diduga bukan hanya berasal dari warga Desa Pasir Angin, namun dari warga luar Kecamatan Cileungsi yang melintas.
“Dari Pasir Angin dari mana aja yang melintas, malam sering buangnya. Ketahuan ya ketahuan tapi kabur. Bukan bau lagi, ngomel mah ngomel tiap hari,” katanya.