Jakarta, Banyumas.News – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada sebanyak 147 unit sepeda motor yang telah dikonversi dari sepeda motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi sepeda motor listrik. Konversi motor listrik ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia.
“Sebanyak 147 unit sudah dikonversi,” ungkap Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Kelistrikan, Sripeni Inten Cahyani dalam acara dialog FMB9 bertajuk “Semakin Asyik dengan Motor Listrik”, di Jakarta, Senin (29/5/2023).
Sripeni menyampaikan, konversi motor listrik ini dilakukan di bengkel-bengkel yang memang sudah ditunjuk dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Kementerian Perhubungan.
Bengkel motor konversi yang sudah terdaftar antara lain Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan (BBSPK) Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi milik Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian ESDM; Braja Elektrik Motor Surabaya; BRT Bogor; Percik Daya Nusantara Bali; Cogindo Cirebon; dan Elders Jakarta.
“Saat ini paling banyak di Jabodetabek, lalu di Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah juga sudah ada,” kata Sripeni.
Terkait proses konversi, Sripeni mengatakan motor yang dapat dikonversi memiliki kapasitas mesin minimal 110 cc untuk diubah menjadi motor listrik 2.000 watt. Sripeni menjamin, motor yang telah dikonversi memiliki performa yang sama dengan motor BBM. Dalam prosesnya, yang diubah hanya mesinnya saja. Bodi motor yang lama akan tetap dipertahankan.
“Performance tetap dan akan sama dengan motor BBM. Sehingga orang tidak akan merasa kurang ‘nendang’,” kata Sripeni.
Sebagai informasi, untuk mempercepat terwujudnya ekosistem KBBLB ini, pemerintah telah mengeluarkan dua model insentif yakni, insentif untuk pembelian kendaraan listrik yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2023 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023.
Dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023, ditegaskan target penerima bantuan pemerintah di tahun 2023 adalah sebanyak 50.000 unit dan di tahun depan 150.000 unit dengan besaran bantuan Rp 7.000.000 per unit untuk motor konversi.