Depok, Banyumas.News – Baliho putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep sebagai calon Wali Kota Depok 2024 tersebar di sejumlah titik jalan protokol di Kota Depok. Diketahui, putra bungsu Presiden Joko Widodo ini diusung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk menjadi Calon Wali Kota Depok 2024.
Untuk itu, PSI pun memasang baliho Kaesang di sejumlah titik ruas jalan di Kota Depok.
Menurut Wakil Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Depok, Icuk Permana, pemasangan baliho Kaesang ini merupakan aspirasi dari masyarakat Depok terhadap pembangunan yang stagnan. Di mana, selama 20 tahun PKS memimpin Depok, kata dia, tidak ada perubahan terhadap kota ini.
“Ini merupakan aspirasi dari masyarakat Depok terhadap pembangunan Depok yang stagnan. Seperti kita tahu, 20 tahun PKS memimpin kota ini dan tidak membawa perubahan. Kami PSI Depok bertugas memerdekakan Depok dari PKS,” kata Icuk.
Dia tidak menampik jika memerdekakan Depok dari PKS adalah tugas berat. Namun untuk mewujudkan hal itu, Icuk mengaku ini merupakan tugas bersama di PSI. Saat ini PSI baru memiliki satu kursi di DPRD Depok. Untuk mengusung calon di Pilkada Depok, diperlukan minimal 6 kursi.
“Ini tugas kami cukup berat dengan kursi kami yang baru satu untuk memenangkan di 2024, minimal 6 kursi sehingga di 2024 kemungkinan untuk menyiapkan bangku calon walikota yang lebih baik itu tersedia. Ini tugas kami Bersama dari DPD PSI Depok untuk memastikan untuk jadi kenyataan,” akunya.
Icuk mengakui kekuatan PKS di Depok memang besar. Namun dengan elektabilitas Kaesang yang lebih dari 70 persen, maka dapat mengalahkan rezim PKS di Depok.
“Kita tahu bersama kekuatan politik PKS kita akui kuat di Depok. Namun dengan elektabilitas beliau lebih dari 70 persen di Depok, saya rasa Mas Kaesang bisa memang dengan mudah saat kontestasi Wali Kota 2024,” ungkap Icuk.
Dia berharap Kaesang bisa membawa perubahan besar di Kota Depok, misalnya di sisi pemerintahan. Icuk menyebut setiap tahun selalu ada catatan viral dari Pemkot Depok. Menurutnya ini sangat ironis karena Depok dengan penduduk lebih dari 3 juta jiwa tapi dipimpin oleh orang yang setengah hati membangun.
“Perubahan yang kami inginkan adalah perbaikan secara menyeluruh untuk Pemkot Depok. Kita tahu banyak catatan setiap tahun bisa 5 sampai 6 hal viral di Depok terkait pemerintahannya. Ini sangat ironis, kota dengan jumlah penduduk 3 jutaan orang, tapi di manage dengan orang yang setengah hati membangun Depok,” pungkasnya.